
Kalau Anda melakukan renovasi rumah 2 lantai 100 juta, mungkin bisa merenov beberapa bagian. Seperti bagian kamar tidur, bagian dapur, bagian atap, dan bagian lain yang mungkin perlu perbaikan.
Mungkin Anda akan bertanya-tanya, biasanya berapa lama renovasi rumah 2 lantai? Kalau soal durasi waktunya tergantung dari bagian yang Anda renovasi dan kebutuhan yang perlu Anda siapkan.
Jika bagian yang rusak hanya sedikit, maka proses renovasi juga akan lebih cepat. Semakin cepat renovasi maka semakin sedikit pula biaya yang akan Anda keluarkan.
Faktor yang Mempengaruhi Biaya Renovasi
Sebelum masuk ke rincian biaya, Anda perlu tahu beberapa faktor yang mempengaruhi biaya renovasi rumah. Lebih rinci kami telah merangkum faktor tersebut di bawah ini.
- Luas bangunan yang direnovasi: Biasanya semakin luas area yang direnovasi, semakin besar anggaran yang dibutuhkan. Karena anggaran tersebut akan berkaitan dengan jumlah material bangunan yang Anda butuhkan.
- Jenis renovasi: Ketika Anda hanya renovasi ringan (finishing dan estetika), mungkin hanya memrlukan biaya yang sedikit. Sementara ketika Anda melakukan renovasi besar (struktur dan bangunan), maka perlu biaya yang besar.
- Material yang digunakan: Umumnya pemilihan bahan bangunan sangat menentukan biaya keseluruhan. Kalau material tersebut berkualitas maka biayanya juga akan sedikit mahal.
- Sistem kerja: Ketika Anda menggunakan tenaga kerja borongan atau harian, maka juga berpengaruh terhadap anggaran. Karena itulah perlu penyesuaian sebaik mungkin agar anggaran bisa tetap terkontrol.
Rincian Biaya Renovasi Rumah 2 Lantai 100 Juta
Budget 100 memang lumayan besar dan bisa Anda gunakan untuk melakukan renovasi di beberapa bagian. Nah kami telah membuatkan ilustrasi bagian-bagian yang perlu renov dengan uang segitu. Jadi Anda perlu sesuaikan sendiri dengan keadaan di rumah seperti apa. Lebih detailnya silahkan simak di bawah.
ilustrasi Renovasi Rumah
1. Pekerjaan Struktur Bangunan (Rp 20-30 Juta)
Jika rumah Anda sudah memiliki struktur 2 lantai yang kokoh, maka biaya ini bisa Anda kurangi sendiri. Namun apabila membutuhkan penguatan pondasi, kolom, atau balok, maka harus Anda sesuaikan dengan kondisi rumah. Ketika ada bagian yang perlu perbaikan atau penambahan, maka tambahkan saja sendiri. Biaya penambahan struktur bangunan untuk renovasi bisa mencapai 30 jutaan.
2. Dinding & Plesteran (Rp 10-15 Juta)
Jumlah biaya ini meliputi pemasangan bata ringan/batako dan finishing plesteran serta acian. Tapi jika dinding rumah Anda hanya butuh pengecatan ulang, maka biaya bisa lebih rendah. Oleh sebab itu, besaran biaya tergantung dari kondisi.
3. Atap & Plafon (Rp 10-15 Juta)
Bagian atap dan plafon biasanya memang cepat rusak. Tapi kalau masih bagus, maka renovasinya bakalan lebih hemat. Untuk plafon, Anda bisa menggunakan gypsum atau GRC agar lebih hemat.
4. Lantai & Keramik (Rp 10-15 Juta)
Apabila rumah Anda ingin mengganti bagian lantai, cobalah pilih keramik standar yang berkisar Rp 80.000–Rp 120.000 per meter persegi. Kemudian sesuaikan dengan kebutuhan lantai yang ingin Anda ubah.
5. Pintu & Jendela (Rp 5-10 Juta)
Untuk pintu dan jendela, Anda bisa coba gunakan pintu baja Fortress yang kuat dan tahan lama. Jenis pintu ini bisa menjadi investasi jangka panjang untuk Anda karena bisa bertahan bertahun-tahun. Sementara itu cobalah gunakan pintu aluminium atau PVC untuk kamar mandi.
6. Instalasi Listrik & Air (Rp 5-10 Juta)
Renovasi biasanya meliputi juga bagian kabel dan aliran listrik juga. Pemasangan ulang kabel listrik, saklar, dan pipa air bisa memakan biaya tambahan jika harus diganti total. Sesuaikan dulu dengan kebutuhan Anda di rumah seperti apa ya!
7. Finishing (Rp 5-10 Juta)
Bagian finishing biasanya berupa cat tembok, wallpaper, atau elemen dekoratif lainnya. Anda bisa memilih sendiri elemen dekoratif sebagai finishing di rumah.
8. Biaya Tenaga Kerja (Rp 20-30 Juta)
Nah biaya yang tak terhindarkan yakni tenaga kerja. Jika Anda menggunakan sistem borongan bisa lebih hemat dibandingkan sistem harian. Tapi ya sesuaikan dengan tukang yang Anda gunakan nantinya.
Lebih simpenya tentang rincian biaya renovasi rumah lantai 2 sederhana bisa Anda simak tabel berikut ini:
Kategori | Estimasi Biaya |
Pekerjaan Struktur Bangunan (Jika Diperlukan) | Rp 20.000.000 – Rp 30.000.000 |
Dinding & Plesteran | Rp 10.000.000 – Rp 15.000.000 |
Atap & Plafon | Rp 10.000.000 – Rp 15.000.000 |
Lantai & Keramik | Rp 10.000.000 – Rp 15.000.000 |
Pintu & Jendela | Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000 |
Instalasi Listrik & Air | Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000 |
Finishing (Cat, Dekorasi, dll.) | Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000 |
Biaya Tenaga Kerja | Rp 20.000.000 – Rp 30.000.000 |
TOTAL | Rp 100.000.000 |
Tips Agar Lebih Hemat Saat Merenov Rumah 2 Lantai
Merenovasi rumah sering kali membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun, dengan perencanaan yang matang dan strategi yang tepat, Anda bisa melakukan renovasi dengan lebih hemat. Kami telah menyiapkan beberapa tips yang bisa Anda terapkan agar bisa lebih hemat, antara lain.
1. Buat Perencanaan yang Matang
Sebelum memulai renovasi, pastikan Anda memiliki rencana yang jelas. Hal ini sangat penting sekali untuk menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Sehingga pekerjaan renovasi bisa berjalan dengan lancar dan sesuai anggaran.
Dalam melakukan renovasi, Anda perlu menentukan prioritas yang hendak direnov. Misalnya saja apakah Anda ingin memperbaiki struktur rumah, mengganti lantai, atau sekadar mengecat ulang? Namun pastikan untuk berfokus pada bagian yang benar-benar perlu diperbaiki terlebih dahulu.
Kemudian jangan lupa buat rincian anggaran, misalnya seperti menghitung biaya material, tenaga kerja, dan biaya tambahan lainnya. Tapi jangan lupa untuk menyiapkan dana cadangan sekitar 10-20% dari total anggaran untuk mengantisipasi biaya tak terduga.
2. Gunakan Material yang Hemat Biaya namun Berkualitas
Tidak bisa kita pungkiri kalau memilih bahan bangunan yang tepat dapat menghemat banyak biaya. Anda tidak perlu selalu menggunakan material premium jika ada alternatif yang lebih murah tetapi tetap awet.
Misalnya seperti memilih material batu atau pasir lokal di tempat Anda agar hemat biaya. Kemudian bisa pilih bata ringan sebagai pengganti batako atau bisa juga pilih cat tembok yang berkualitas tahan lama tapi punya harga yang sedikit lebih terjangkau.
3. Belanja Material Secara Cerdas
Salah satu kesalahan umum dalam renovasi adalah membeli bahan bangunan tanpa perhitungan yang tepat. Sebaiknya Anda beli langsung di suplier dalam jumlah besar agar lebih hemat biaya.
Kemudian manfaatkan promo dan diskon, cek saja di marketplace atau toko bangunan besar untuk mendapatkan harga lebih murah. Kalau ada material yang masih bisa dipakai, jangan diganti semua ya, gunakan material bekas saja.
4. Pilih Sistem Kerja yang Tepat (Borongan vs Harian)
Sistem kerja tukang juga sangat mempengaruhi total biaya renovasi. Anda bisa nih memakai sistem harian yang sangat cocok untuk renovasi kecil dan bisa diawasi langsung. Sistem ini juga bisa lebih fleksibel karena bisa dihentikan kapan saja.
Hanya saja istem harian bisa lebih mahal jika pekerjaan molor. Sementara itu Anda bisa memakai sistem borongan yang cocok untuk renovasi besar karena sudah ditentukan biaya totalnya.
Jadi ya sesuaikan sendir saja kebuthah Anda di rumah seperti apa. Kalau memang memungkinkan butuh sistem harian ya silahkan pakai sistem harian. Jika butuh sistem borongan ya silahkan pilih sistem borongan. Untuk yang masih bingung dengan perhitungan biaya tukang, silahkan baca informasi ini.
5. Lakukan Beberapa Pekerjaan Sendiri (DIY Renovasi)
Jika memungkinkan, Anda bisa menghemat biaya dengan melakukan beberapa pekerjaan sendiri. Beberapa pekerjaan yang bisa Anda lakukan yakni mengecat dinding tanpa tukang, memasang wallpaper atau vinyl, dan lain sebagainya.
Yah pada intinya Anda perlu menyesuaikan lagi renovasi rumah 2 lantai 100 juta. Budget segitu bisa Anda gunakan agar rumah jadi lebih indah dan mewah lagi. Jadi jangan lupa untuk melakukan perencanaan sebelum melakukan renovasi.