Mungkin Anda penasaran, lebih murah bangun rumah atau beli rumah tinggal di kota? Hal semacam ini memang sering menjadi kendala bagi setiap keluarga dalam memilih hunian masa depan dengan keluarga.
Kalau beli rumah, kita bisa langsung menempati hunian tersebut. Hanya saja mungkin perlu perbaikan bagian yang sudah rusak. Dari segi desain dan model rumah juga tidak bisa memilih, karena rumah sudah langsung jadi.
Sementara kalau bangun rumah sendiri dari nol, maka perlu persiapan berbagai kebutuhan dan bisa menyesuaikan desainnya. Nah sebelum memilih bangun rumah atau beli rumah, Anda perlu perhatikan berbagai faktor terlebih dahulu.
Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Saat Beli atau Bangun Rumah
1. Ketersediaan tanah
Kalau Anda tinggal di kota, Anda perlu mempertimbangkan ketersediaan tanah. Misalnya saja saat ini di Kota besar ketersediaan tanah semakin sulit untuk didapatkan. Sehingga opsi bangun rumah di kota sangat kurang memungkinkan.
Kalaupun ada tanah, pasti harganya sangat melambung tinggi sekali. Oleh sebab itu, lebih memungkinkan beli rumah di wilayah kota ketimbang bangun rumah.
2. Kredit atau tunai
Selanjutnya Anda perlu menentukan petimbangan untuk beli rumah secara KPR atau pinjam uang di bank untuk bangun rumah. Dalam hal ini Anda perlu hitung secara matang lebih murah dan mudah mana antara cicil KPR atau cicil pinjaman bank.
3. Lokasi strategis
Mau Anda bangun rumah atau beli rumah, Anda wajib memperhatikan lokasi. Pastikan lokasi yang Anda pilih lebih strategis dan dekat dengan berbagai tempat umum. Mulai dari dekat pasar, dekat transportasi umum, dan lain sebagainya. Sehingga saat beraktivitas sehari-hari bisa lebih memudahkan.
4. Waktu pengerjaan
Anda juga perlu pertimbangkan waktu yang Anda miliki. Kalau Anda membangun rumah biasanya membutuhkan waktu 6-12 bulan. Sedangkan kalau Anda membeli rumah jadi bisa langsung ditempati. Coba perhatikan masalah ini agar Anda tahu kebutuhan dan tidak menyita waktu dan fokus Anda.
5. Risiko proyek
Terakhir Anda perlu mempertimbangkan resiko dari proyek yang Anda kerjakan. Misalnya saja kalau Anda membangun rumah mungkin bisa lebih murah. Tetapi ada risiko pembengkakan biaya jika tidak dikelola dengan baik. Sementara kalau beli rumah, resikonya hanya pada bagian renovasi bangunan saja.
Perbandingan Lebih Murah Bangun Rumah atau Beli Rumah
1. Estimasi Biaya Membangun Rumah
Kalau Anda membangun rumah, maka Anda perlu memperhatikan estimasi biayanya terlebih dahulu. Biasanya dalam membangun rumah, maka perlu perhitungan dari berbagai aspek yang mengeluarkan biaya besar.
Estimasinya bisa Anda perhatikan sebagai berikut:
- Harga tanah per meter persegi: Biaya ini tergantung di tiap darah ya, kalau di kota besar tentu jauh lebih mahal ketimbang di daerah pinggiran. Anda perlu perhatikan harga di wilayah masing-masing ya!
- Biaya konstruksi per meter persegi: Rata-rata biaya konstruksi rumah sederhana berkisar antara Rp3 juta – Rp6 juta/m² (bisa lebih tinggi di kota besar).
- Biaya desain dan perizinan: Anda juga perlu mempersiapkan biaya untuk arsitek dan IMB/PKK. Kisaran biaya tersebut sekitar Rp10 juta – Rp50 juta.
- Biaya tak terduga: Seperti utilitas (listrik, air, septic tank), landscape, atau pagar.
Contoh perhitungan:
- Tanah seluas 100 m²: Rp2 juta/m² x 100 = Rp200 juta
- Rumah 70 m²: Rp4 juta/m² x 70 = Rp280 juta
- Biaya desain/perizinan + tambahan = Rp30 juta
- Total biaya membangun rumah: Rp510 juta
Keuntungan membangun rumah:
- Desain bisa disesuaikan kebutuhan.
- Kualitas material bisa Anda kontrol.
- Lebih hemat bila sudah memiliki tanah.
- Bisa sebagai bahan investasi jangka panjang.
- Memiliki rasa puas dan bangga memiliki rumah sendiri.
2. Estimasi Biaya Membeli Rumah
Berbeda dengan bangun rumah, kalau Anda beli rumah jadi mungkin tidak akan ribet. Mengingat Anda hanya perlu melakukan perbaikan jika ada bagian yang rusak. Nah saat beli rumah Anda perlu pertimbangkan beberapa aspek berikut:
- Harga rumah jadi: Biasanya soal harga ini tergantung lokasi, tipe, dan fasilitas pada rumah tersebut.
- Tipe rumah subsidi (36/72) di pinggiran kota: Harga rumah biasanya berkisar antara Rp168 juta – Rp300 juta.
- Tipe rumah non-subsidi di kota: Umumnya memiliki harga mulai dari Rp500 juta ke atas.
- Biaya tambahan: Anda juga perlu memperhatikan biaya BPHTB, AJB, biaya KPR (jika kredit). Kisaran 5%-7% dari harga rumah.
Contoh perhitungan:
- Harga rumah tipe 70/100 = Rp600 juta
- Biaya tambahan (6%): Rp36 juta
- Total biaya membeli rumah: Rp636 juta
Keuntungan membeli rumah:
- Proses lebih cepat dan praktis.
- Langsung bisa dihuni.
- Biasanya sudah tersedia fasilitas umum dan akses jalan.
- Harga sudah tetap dan bisa Anda perhitungkan sejak awal.
- Sudah memiliki lingkungan yang terbentuk.
Jadi Lebih Baik Bangun Rumah atau Beli Rumah?
Nah kalau soal ini tergantung dari kebutuhan masing-masing. Jika Anda sudah memiliki tanah, maka membangun rumah sendiri biasanya lebih murah. Sehingga Anda bisa pertimbangkan untuk bangun rumah.
Namun jika Anda tidak memiliki tanah sendiri, maka membeli rumah akan jauh lebih hemat dan praktis. Sehingga beli rumah yang sudah jadi mungkin sangat worth it untuk Anda lakukan ketimbang beli.
Tetap ingat ya, kalau Anda renovasi rumah atau hendak bangun rumah, coba gunakan pintu baja Fortress. Karena produk dari Fortress sangat kuat dan aman memberikan perlindungan untuk Anda. Hubungi tim kami agar Anda memperoleh informasi detail tentang Fortress.