Tahu tidak, apa bedanya perumahan subsidi dan komersil? Ternyata ada beberapa perbedaan yang cukup mencolok loh. Anda tentu harus mengetahui perbedaanya secara lengkap agar memperoleh informasi yang jelas.
Perbedaan Perumahan Subsidi dan Komersil Secara Lengkap
Secara umum, perumahan subsidi adalah sebuah perumahan yang dibangun atas dukungan pemerintah untuk masyarakat berpenghasilan rendah agar memiliki hunian sendiri.
Sedangkan untuk perumahan komersial merupakan sebuah perumahan yang yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Entah itu untuk dijual, disewakan, dan lain sebagainya.
Ternyata perbedaan dari kedua perumahan tersebut tidak hanya sebatas itu saja. Ada beberapa perbedaan yang perlu Anda ketahui, antara lain:
1. Harga
Kalau dari segi harga, rumah subsidi tentu jauh lebih murah karena mendapat bantuan dari pemerintah. Anda bisa mendapatkan keringanan pajak, subsidi bunga KPR, dan bebas PPN.
Rumah ini memiliki harga yang umumnya ditentukan oleh pemerintah dan berbeda di tiap daerah. Jadi perumahan subsidi di Jakarta dengan Tangerang bisa saja memiliki harga yang berbeda.
Sementara untuk perumahan komersil, harga rumah biasanya jauh lebih mahal. Selain itu, harga ditentukan oleh pengembang berdasarkan lokasi, fasilitas, dan nilai pasar.
2. Fasilitas
Kalau dari segi fasilitas, perumahan subsidi biasanya hanya memiliki fasilitas yang terbatas dan seadanya saja. Misalnya seperti akses jalan, listrik, air, dan lingkungan yang biasa saja.
Sementara untuk rumah komersial biasanya memiliki fasilitas lebih lengkap. Seperti keamanan 24 jam, taman bermain, kolam renang, gym, hingga klub rumah yang bisa dimanfaatkan penghuni perumahan.
3. Lokasi
Jika kita perhatikan lebih dalam, perumahan subsidi kebanyakan dibangun di pinggiran kota. Harga tanah juga cukup terjangkau sehingga bisa menekan biaya pembangunan.
Sementara perumahan komersial umumnya memiliki lokasi yang lebih strategis. Lokasinya bisa berada di pusat kota atau kawasan berkembang dengan akses transportasi yang mendukung.
4. Segmen Pasar
Perumahan subsidi lebih ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kemudian ada juga aturan terkait penghasilan maksimum tertentu (sesuai regulasi pemerintah).
Sedangkan perumahan komersil lebih ditujukan untuk masyarakat umum dengan berbagai penghasilan. Entah itu kelas menengah maupun kelas atas, semuanya bisa membeli rumah di perumahan komersial.
5. Syarat Pembelian
Untuk Anda yang berniat membeli rumah di perumahan subsidi, maka perlu memenuhi persyaratan khusus. Misalnya seperti batas penghasilan, belum memiliki rumah, dan hanya boleh membeli satu unit.
Semnetara untuk perumahan komersil, tidak ada syarat khusus tertentu. Semua orang bisa membeli rumah di perumahan sesuai kemampuan finansial. Jadi lebih fleksibel dan lebih mudah, asalkan duitnya ada.
6. Legalitas dan Standar Bangunan
Secara umum, perumahan subsidi memiliki standar minimal untuk luas tanah, bangunan, dan spesifikasi teknis tertentu. Kalau yang paling umum yakni seperti tipe rumah 36/72.
Kalau rumah di perumahan komersial jauh lebih fleksibel dengan desain yang beragam dan luas yang memadai. Rumah dibangun berdasarkan permintaan pasar agar bisa memenuhi kebutuhan pasar.
Tabel Perbandingan Rumah di Perumahan Subsidi dan Komersil
Jika Anda masih bingung dengan penjelasan di atas, maka sekarang Anda bisa mencoba menyimak detail perbandingannya melalui tabel.
Aspek | Perumahan Subsidi | Perumahan Komersil |
Harga | Lebih murah karena mendapat bantuan pemerintah seperti subsidi bunga KPR dan bebas PPN. | Lebih mahal karena sepenuhnya ditentukan oleh pasar tanpa subsidi pemerintah. |
Fasilitas | Sederhana, biasanya hanya listrik, air, dan akses jalan. Tidak ada fasilitas mewah. | Lengkap, dapat mencakup taman bermain, kolam renang, gym, keamanan 24 jam, dll. |
Lokasi | Umumnya di pinggiran kota atau area dengan harga tanah lebih rendah. | Biasanya di lokasi strategis seperti pusat kota atau kawasan yang sedang berkembang. |
Segmen Pasar | Ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sesuai kriteria pemerintah. | Untuk masyarakat umum, termasuk kelas menengah dan atas tanpa batasan penghasilan. |
Syarat Pembelian | Ada batasan penghasilan, belum memiliki rumah, dan hanya boleh membeli satu unit. | Tidak ada batasan khusus; siapapun bisa membeli sesuai kemampuan finansial. |
Legalitas | Standar dan spesifikasi teknis diatur oleh pemerintah (misalnya tipe rumah 36/72). | Tidak ada standar tetap, lebih fleksibel sesuai desain dan permintaan pasar. |
Kualitas Bangunan | Standar minimal dengan material sederhana sesuai regulasi pemerintah. | Material dan kualitas bangunan lebih bervariasi, seringkali lebih premium. |
Ukuran Rumah | Umumnya kecil, misalnya tipe 21, 27, atau 36. | Ukuran bervariasi, mulai dari kecil hingga besar, bahkan bisa dibuat custom. |
Bunga KPR | Bunga rendah karena disubsidi pemerintah (biasanya sekitar 5% tetap). | Bunga KPR sesuai ketentuan bank, lebih tinggi dan bisa berubah-ubah. |
PPN (Pajak) | Bebas PPN, sehingga harga lebih terjangkau. | Tidak bebas PPN, sehingga harga akhir lebih tinggi. |
Kepemilikan | Hanya untuk Warga Negara Indonesia (WNI) dan belum memiliki rumah. | Tidak ada batasan kewarganegaraan atau status kepemilikan rumah sebelumnya. |
Keamanan Lingkungan | Umumnya tidak ada penjagaan khusus. | Biasanya dilengkapi keamanan 24 jam, termasuk CCTV atau sistem portal. |
Pengembang | Developer yang terdaftar dan bekerja sama dengan pemerintah. | Developer bebas, tanpa harus bekerja sama dengan pemerintah. |
Cicilan | Cicilan rendah karena plafon dan tenor diatur pemerintah. | Cicilan tergantung bank dan pengembang, biasanya lebih tinggi. |
Untuk Anda yang sedang mencari perumahan atau hendak beli rumah, jangan lupakan keamanannya ya. Anda bisa gunakan pintu baja Fortress yang terkenal kuat dan awet untuk memberikan keamanan pada rumah. Sehingga keluarga Anda bisa terlindungi secara maksimal di dalam rumah.